Biasanya
kan, cowok yang “minta” duluan tapi aku tidak pernah malu untuk “minta”
duluan karena nafsu sex ku memang tinggi. Cerita ini dimulai ketika aku
baru pulang dari rumah temanku pada jam 8 malam, tak disangka kereta
yang kutunggu datang terlambat. Aku terus menunggu walaupun agak boring.
Memang sih, ortuku menyuruhku untuk memakai kendaraan pribadi tapi aku
lebih memilih kendaraan umum karena aku tidak mau jadi anak manja yang
kemana-mana naik mobil. Kulihat jam tanganku sudah menunjukkan pukul 9
malam, akhirnya keretaku tiba juga, langsung saja aku masuk.
Di
gerbong yang aku masuki, hanya ada aku dan 5 orang bapak-bapak yang
duduknya saling berjauhan. Ketika aku masuk, mata ke 5 bapak itu
memandang liar terhadapku karena pada saat itu, aku memakai seragam
sekolah yang paling nakal diantara semua seragamku. Rok abu-abuku
berjarak 15 cm di atas lutut, dan juga aku membuka 2 kancing baju
seragamku. Aku memang suka memakai pakaian yang seksi karena selain aku
percaya diri dengan tubuhku yang sintal, aku juga suka sekali
memperlihatkan tubuhku yang indah kepada para lelaki atau yang biasa
orang bilang eksibisionis.
Sebagai
balasan pandangan mereka, aku hanya memberikan senyum kepada mereka.
Lalu aku duduk di depan seorang bapak yang kutaksir berumur 50an,
tampangnya bijaksana mengingatkanku pada guruku yang killer di
sekolahku. Kulihat bapak itu tersenyum kearahku sambil melihat ke arah
rokku seolah-olah bisa melihat apa yang dibalik rokku. Aku sih malah
senang diliati seperti ini. Karena mungkin aku sudah kelelahan, aku
tertidur.
Tiba-tiba
kurasakan geli pada kedua buah dada dan putingku, spontan aku membuka
mataku lalu aku mendapati tanganku sudah terikat ke salah satu besi yang
berada di atas kepalaku (itu tuh… tempat buat taruh barang bawaan)
dengan posisiku yang masih duduk di bangku kereta, juga seragam dan
rokku sudah robek, mungkin karena aku terlalu lelah sampai-sampai aku
tidak sadar ketika mereka merobek baju dan rokku. Bhku sudah tak tahu
entah kemana, kini dadaku yang kencang, putih mulus, dan berukuran 34B
menjadi bulan-bulanan ke 4 laki-laki yang sedang mengerjaiku. Lalu aku
merasakan ada yang menusuk-nusuk vaginaku yang masih terbungkus celana
dalamku yang berwarna pink.
Ternyata
ada seorang lagi yang menusuk-nusukkan jarinya ke dalam vaginaku, aku
mendesah “aaahh…. terus….. jaaaa…..ngan be…..rhenti!!” karena sensasi
jari yang menusuk-nusuk vaginaku serta jilatan-jilatan dari 4 orang yang
menjilati setiap sudut dadaku membuat nafsuku yang memang tinggi
menjadi tidak tertahankan. “wah, nih cewek malah suka, udah cantik,
sexy, nafsunya tinggi lagi….” komentar bapak yang berada di depan
vaginaku, aku tidak mendengar jelas karena aku mencapai orgasme yang
pertama, mungkin kalau aku dengar dengan jelas, aku sudah ketakutan
setengah mati. Lalu celana dalamku yang sudah basah karena cairan deras
yang keluar dari vaginaku akibat orgasme dibuang ke luar kereta lewat
jendela. Aku hanya bisa mendesah “mmmaaahhh….” ketika bapak yang berada
di depan vaginaku mulai menjilati dan menyentil-nyentil klitorisku.
Si
bapak itu terus menyapu sekitar bibir kemaluanku dengan lidahnya sampai
cairanku habis ditelannya, sementara itu ke 4 bapak yang menjilati
dadaku berebutan melahap dadaku. Lalu tiba-tiba ke 4 bapak menyingkir
dari ke dua buah dadaku yang sudah basah oleh air liur mereka, dan 2
dari bapak itu mengangkat kakiku ke atas sehingga vaginaku yang merekah,
berwarna kemerahan, dan masih sempit terlihat jelas oleh mereka. Lalu
bapak yang tadi menjilati vaginaku, kini meletakkan kepala penisnya di
pintu masuk vaginaku, lalu dia langsung menghujamkan penisnya yang
besar,hitam, dan berurat ke dalam vaginaku yang sudah basah. Aku
berteriak “aaahhh… sakit pak”, “sakit tapi enak kan….” balas bapak yang
mengangkat kaki kiriku, lalu bapak yang sedang mengaduk-aduk vaginaku
berkata “gila nih cewek, memiawnya sempit banget, gak kuat gue nih
lama-lama”, lalu bapak itu langsung memompa vaginaku secara perlahan
namun pasti , ketika aku sedang asyik-asyiknya merasakan sodokan dan
adukan penis bapak itu di dalam vaginaku, tiba-tiba kedua putingku
digigit oleh 2 bapak yang dari tadi berdiri saja. Lalu 2 bapak yang
memegangi kakiku, mengikat kakiku ke besi yang ada ikatan tali tanganku
sehingga kini vaginaku lebih terangkat. Kemudian 2 bapak tadi mengambil
handycam dari tas mereka masing-masing dan mulai merekam tubuhku yang
sedang digarap oleh ke 3 temannya,lalu salah satu bapak itu berkata
“waduh, nih cewek udah cantik, sexy, mulus, suka *******, coba bini gua,
cantik ‘n mulus kayak gini, bisa betah gue di rumah” lalu mereka semua
tertawa kecuali bapak yang sedang gencar menggenjot vaginaku, tiba-tiba
bapak itu menekan penisnya sangat keras ke dalam vaginaku sehingga aku
kesakitan tapi aku hanya bisa mendesah pelan “mmmmaahhh….” karena
tenagaku sudah terkuras habis, dan sensasi dari kombinasi antara jilatan
di kedua putingku dan sodokan-sodokan penis di dalam vaginaku membuatku
mencapai orgasme yang ketiga sehingga aku berteriak “akkkkhhh….. aku
keeee….. luuaaaarr!!!”, 15 menit kemudian bapak yang menggenjot vaginaku
mempercepat genjotannya, tak lama kemudian dia berkata
“aakkhh….keluar”, lalu menyemburlah sperma yang terasa sangat hangat di
dalam vaginaku, lalu bapak itu berkata “gila, memiawnya kayak ngisep
****** gue ke dalem, enak banget memiawnya”, sedangkan aku hanya
mendesah “hhhhaaaahhh…” karena kehabisan tenaga, lalu vaginaku terus
digenjot sampai mereka berlima mengeluarkan sperma mereka ke dalam
vaginaku, lalu mereka membuka ikatan di pergelangan tangan dan kakiku.
Mereka
membiarkanku istirahat sejenak, sambil mengobrol-obrol denganku dan
menanyakan nomor hpku. Aku bertanya kepada mereka kenapa memperkosaku,
salah satu dari ke 5 bapak itu menjawab “siapa sih yang gak mau nyobain
tubuh neng cantik dan sexy kayak neng”, “akh, bapak bisa aja.
Bapak-bapak ini udah saling kenal ya?” balasku. Lalu bapak yang tadi
berkata lagi “ya, kami teman SMA, kami abis reunian, kebetulan ketemu
neng, jadi bisa refreshing, abisnya reuniannya isinya orang-orang yang
umurnya 50an kayak kami, kami kan juga pengen ngerasain daun muda”, aku
hanya tersenyum saja mendengar jawaban dari orang yang baru saja
menyetubuhiku dan orang itu sepantasnya menjadi bapakku.
Setelah
15 menitan aku duduk di bangku kereta, mereka sudah bernafsu lagi dan
mereka mulai berebutan mengkorek-korekkan jari mereka ke dalam vagina
dan anusku serta meremas-remas payudaraku yang montok. Ketika aku sedang
merasakan sensasi nikmat dari korekan jari di kedua lubangku dan
remasan-remasan di dada serta putingku oleh ke 5 bapak itu tiba-tiba
kereta tiba di stasiun dan pintu kereta terbuka, untungnya tidak ada
yang masuk ke gerbong kami. Tapi dari gerbong lainnya muncul petugas
karcis yang sudah kakek-kakek, umurnya kuperkirakan 65 tahunan ke atas.
Awalnya dia kaget melihat seorang gadis telanjang dikerumuni oleh 5
orang bapak-bapak, tapi mungkin karena melihat tubuh telanjangku yang
begitu menggoda, kakek itu berkata “lagi asyik nih, boleh ikutan gak?”,
“boleh pak, tubuhku kan emang buat muasin laki-laki” jawabku.
Kakek
itu mendekati kami berenam, lalu mereka melucuti pakaian mereka
sendiri. Kini, ada 6 orang laki-laki yang berebutan untuk meraba-raba
tubuhku. Mereka terus meraba-raba tubuhku sampai aku mencapai orgasme
yang entah keberapa kali. Ternyata, salah satu dari 5 orang bapak itu
ada yang membawa tikar, langsung saja bapak itu menggelar tikar di
lantai gerbong kereta.
Lalu
sang kakek diberikan kesempatan pertama mencicipi vaginaku di ronde
kedua ini, sang kakek langsung tidur di atas tikar, kemudian aku disuruh
menaiki penisnya yang sudah tegang. Aku naik ke atas badannya dan
mengarahkan penisnya ke vaginaku, ketika kepala penisnya berada di depan
vaginaku, dia langsung menggerakkan pinggulnya ke atas sehingga
penisnya masuk ke dalam vaginaku dengan sangat keras sampai aku merasa
kesakitan dan berteriak “aaauuuwww……sakit…..”, tapi sepertinya dia tidak
menghiraukannya.
Kakek
itu menggenjot vaginaku dengan cepat dan kuat sehingga membuatku merasa
nikmat sekali dan mendesah “aaahh….te…russ…jangan…..ber…..henti “,
ketika aku sedang merasakan nikmatnya genjotan di vaginaku, tiba-tiba
aku merasakan ada 2 jari yang mengkorek-korek anusku, tak lama kemudian,
kurasakan penis yang hangat menyeruak masuk ke dalam anusku, lalu
kudengar pemilik dari penis itu berkata “gila, lobang pantatnya
sempitnya minta ampun…..enak banget”. Kini, aku merasakan sodokan di
kedua lubangku, aku memejamkan mata untuk menghayati hujaman demi
hujaman penis yang kulitnya sudah mengkerut tapi tetap nikmat yang
mengaduk-aduk vagina dan anusku. 20 menit kemudian, sang kakek
mempercepat frekuensi genjotannya sedangkan bapak yang menggenjot anusku
kelihatannya belum mau orgasme, kurasakan penis yang ada di vaginaku
berdenyut, tak lama kemudian sang kakek berkata
“aaaakkhhh…..ke….luuu….aaaarr!!”, sang kakek menyemburkan lahar putih
dan kentalnya yang hangat ke dalam vaginaku berbarengan dengan orgasmeku
yang kedua di ronde kedua ini.
Daerah
selangkanganku menjadi sangat basah karena sperma bapak itu dan juga
cairanku sendiri sampai-sampai ada yang mengalir keluar dari vaginaku ke
pahaku yang mulus. Kemudian tubuhku yang sudah lemas diangkat oleh
bapak yang masih gencar mengerjai pantatku, lalu kakek tadi bangkit dari
tikar dan digantikan dengan bapak yang lain, lalu aku didudukkan di
penis bapak yang baru tidur di tikar oleh bapak yang mengerjai pantatku.
5 menit kemudian, akhirnya bapak yang menggenjot lubang anusku
menyemburkan spermanya ke dalam lubang anusku dan sebagian spermanya
mengalir keluar dari lubang anusku ke vagina dan pahaku kemudian lubang
anusku dimasuki oleh penis lainnya, dan seperti sebelumnya dua lubang
kenikmatanku digenjot oleh 2 penis yang berbeda, dan ketika sudah
menyemburkan sperma di dalam vagina dan anusku, posisinya digantikan
oleh bapak lainnya, begitu seterusnya sampai masing-masing bapak itu
menyemburkan spermanya ke dalam vagina, anus, dan mulutku. Semua
persenggaman yang terjadi direkam dalam handycam.
Setelah
mereka puas menggarap tubuhku selama lebih dari 1 1/2 jam, mereka
membiarkanku tidur di tikar untuk istirahat dan mereka memotret dengan
kamera yang dibawa kakek itu serta mereka juga merekam tubuhku yang
sudah belepotan karena sperma mereka dengan handycam mereka. 10 menit
kemudian, akhirnya kereta yang kutumpangi sampai di stasiun yang kutuju,
lalu mereka ber6 mengucapkan sampai jumpa dan berjanji akan menelponku.
Aku keluar dari kereta dengan tidak memakai apa-apa karena selain
seragamku sudah dirobek oleh 5 bapak tadi, aku juga takut pintu kereta
akan tertutup, jika itu terjadi maka tubuhku akan digarap lagi oleh
mereka karena nafsu mereka besar entah karena nafsu mereka memang besar
atau karena melihat tubuh montokku yang kapan saja bisa mereka nikmati.
Di
stasiun ini ada kamar mandi, maka dari itu aku langsung mengambil
langkah seribu ke kamar mandi dengan sperma yang masih menetes dari
vagina dan lubang anusku meninggalkan jejak putih kental ke lantai.
Untungnya, setelah dari rumah temanku, aku sempat ke mall untuk membeli
tank top, rok mini, parfum, dan pelembab rambut. Langsung saja kupakai
semua agar tidak ketahuan oleh orang-orang kalau tubuhku habis digarap
selama 1 1/2 jam lebih oleh 6 orang laki-laki tapi aku tidak mencuci
vaginaku (ya iyalah, masa mau cuci vagina di wastafel….hehe) karena aku
suka bau sperma baik yang masih cair maupun yang sudah kering dan juga
aku lupa membeli celana dalam dan bh sehingga aku tidak memakai apa-apa
dibalik tank top dan rok miniku. Aku menyetop taksi dan menuju ke
rumahku. Aku tau kalau si supir taksi melihat badanku yang putih mulus
dan sexy ini, kalau saja aku tidak kelelahan pasti sudah kugoda dia
sampai dia tidak tahan dan akhirnya memperkosa, tapi badanku sudah
sangat lemas sehingga aku menjadi tidak bernafsu. Setelah sampai di
rumah, aku membayar supir taksi itu dan langsung memencet bel. Mbok
Parti berlari dari dalam rumah untuk membukakan gerbang, sambil
membukakan gerbang Mbok Parti “aduh non dari mana aja sih non? mbok kan
khawatir”, “tadi Rasti ke rumah temen dulu, terus pulangnya naik
keretanya, eh keretanya datang terlambat, ya jadinya Rasti pulangnya
telat” jawabku. Mbok Parti ini memang seperti kakakku karena dia yang
merawatku dari kecil kalau orang tuaku sedang pergi ke luar negeri. Aku
langsung menuju kamarku, dan menjatuhkan badanku ke kasurku. Karena aku
sangat kelelahan, maka aku langsung tertidur sambil memikirkan apa yang
akan terjadi besok…
No comments:
Post a Comment